Kamis, 23 April 2015

Jejak Sejarah Gereja Kota Kupang

Screenshot_2015-04-06-07-32-31.png




Screenshot_2015-04-06-07-32-40.png Screenshot_2015-04-06-07-32-53.png
Screenshot_2015-04-06-07-32-43.png  Screenshot_2015-04-06-07-33-15.png

Screenshot_2015-04-06-07-33-02.png
Screenshot_2015-04-06-07-33-22.png
Screenshot_2015-04-06-07-33-31.png
Screenshot_2015-04-06-07-33-38.png
Screenshot_2015-04-06-07-33-54.png
Screenshot_2015-04-06-07-33-58.png Screenshot_2015-04-06-07-33-58.png  Screenshot_2015-04-06-07-33-58.png Screenshot_2015-04-06-07-34-01.pngScreenshot_2015-04-06-07-34-01.png  Screenshot_2015-04-06-07-34-01.png  Screenshot_2015-04-06-07-34-07.png  Screenshot_2015-04-06-07-34-07.pngScreenshot_2015-04-06-07-34-07.png  Screenshot_2015-04-06-07-34-20.png  Screenshot_2015-04-06-07-34-20.png  Screenshot_2015-04-06-07-34-20.png
Screenshot_2015-04-06-07-34-26.png  Screenshot_2015-04-06-07-34-26.png   Screenshot_2015-04-06-07-35-11.png   Screenshot_2015-04-06-07-35-11.png Screenshot_2015-04-06-07-35-11.png  Screenshot_2015-04-06-07-35-17.png  Screenshot_2015-04-06-07-35-17.png  Screenshot_2015-04-06-07-35-17.png  Screenshot_2015-04-06-07-35-23.png   Screenshot_2015-04-06-07-35-23.png  Screenshot_2015-04-06-07-35-23.png   Screenshot_2015-04-06-07-35-29.png Screenshot_2015-04-06-07-35-29.png   Screenshot_2015-04-06-07-35-29.png  Screenshot_2015-04-06-07-35-34.png  Screenshot_2015-04-06-07-35-34.pngScreenshot_2015-04-06-07-35-34.png  Screenshot_2015-04-06-07-35-40.png  Screenshot_2015-04-06-07-35-40.png

















SEJARAH BERDIRINYA GEREJA KOTA KUPANG

20140927_145013.jpg
350 tahun…. Itulah lamanya penjajahan yang dilakukan oleh orang-orang Belanda di Indonesia berlangsung. Penjajahan ini membawa berbagai dampak kepada Negara Indonesia. Salah satunya adalah masuknya agama Kristen.
Tujuan Belanda menjajah Indonesia adalah untuk mengambil rempah-rempah khas Indonesa, dan untuk menyebarluaskan agama Kristen melalui penyebaran injil melalui para misionaris Belanfa, dan membangun gereja serta berbagai fasilitas rohani lainnya.
            Gereja sebagai persekutuan orang percaya yang dipanggil dan dikuduskan oleh Allah serta diutus kembali ke dalam dunia ini untuk suatu tugas penting yaitu Menyampaikan Damai Sejahtera Allah dalam hidup manusia. Tetapi disamping itu Gereja sebagai salah satu organisasi sosial perlu menata dirinya dari hari ke hari agar semakin baik dalam melaksanakan tugas dan pelayanannya bagi dunia ini.
Jemaat GMIT Kota Kupang adalah salah satu jemaat tertua dalam lingkup pelayanan Gereja Masehi Injili di-Timor yang bertumbuh, bersama dengan berdirinya Benteng VOC di Kupang. Embrio pelayanan selaku Jemaat dimulai pada tahun 1614 di dalam Benteng Fort Concordia (Asrama Benteng TNI sekarang).
Berawal datangnya seorang Pendeta Belanda bernama Ds. Matheos Van Den Broeck dipindahkan oleh pemerintah VOC dari Saparua Ambon. Jemaat kecil yang bertumbuh dalam benteng inilah yang kemudian hari berkembang menjadi cikal bakal berdirinya Jemaat Kota Kupang sekarang ini.
Screenshot_2015-04-06-07-32-53.png
Kedatangan Ds. Matheos Van De Broeck sebagai missioner pada tahun 1614-1615, dengan tugas utamanya adalah memelihara/merawat rohani tentara/pegawai (VOC) didalam Benteng Concordia dan sewaktu-waktu menggelarkan pekabaran injil di luar benteng. Dikarenakan rentan waktu yang singkat maka sedikit pula hasil yang nampak. Pada tahun 1670, datang Ds. C. Keysero Kind melayani jemaat kupang yang masih tersisa, yaitu +10 orang hingga mancapai jumlah 59 orang saat ia meninggal dunia. 17 tahun kemudian, tepatnya tahun 1687-1688 seorang pendeta Ds. A. Carpius datang untuk menggantikannya.
Screenshot_2015-04-06-07-33-02.png
Pada tahun 1688-1691 pelayanan rohani oleh seorang pendeta sempat kosong. Untuk mengisi kekosongan tersebut maka diangkat seorang awam yang telah mendapat latihan sebagai pendeta dan menjalankan tugas kependetaan (bukan pendeta) yang disebut penghibur orang sakit (POS). POS pertama J. Dick Ivon yang kemudian murtad menjadi penganut Katholik. Tahun 1753 diangkat seorang pendeta bernama Ds. Walssarff, dan pada masa pelayanannnya, perkembangan jemaat bertambah jumlahnya menjadi 1300 orang yang tersebar sampai wilayah-wilayah penyanggah.
            Pada masa pelayanan nyamulai dirintis pembangunan gedung gereja diluar Benteng yang mampu menampung + 300 jemaat, pembangunan gedung tersebut dibawah komando, Van Pluskow yang beberapa waktu kemudian meninggal dalam perang dengan portugis Hitam. Pembangunan tersebut lalu dilanjutkan oleh pemerintah VOC sampai selesai tahun 1762. Selain itu pada periode ini juga sudah dibangun sebuah Sekolah Pribumi sebagai penunjang Pekabaran Injil pada tahun 1761 yang diawasi langsung oleh Majelis Gereja Kupang masa itu.
            Pada periode ini terjadi kemunduran iman dan banyak kejatuhan. Namun, sekitar tahun 1819, pendeta/ Ds. R.Le Bruijn, seorang utusan dari NZG di tugaskan di jemaat kupang untuk mengepalai pekerjaan pekabaran injil dan seluruh wilayah di Timor,Rote,Sabu,Babau dan Kisar.
      Pada tahun 1860-1942 jumlah jemaat hanya 550 orang, namun perkembangan iman maju pesat. Hal ini terlihat dari adanya system/cara semaikan Benih Iman dalam bentuk Biston umum (semacam ceramah Alkitab setiap malam disaat bulan Terang) dan di terbitkan 300 buah bukiu rohani. Tahun 1883 Donselar ditugaskan di kupang meninggal dunia, lalu digantikan oleh J.F.Niks. Pada masa kepelayanannyalah Gereja Kota Kupang diresmikan, tepatnya pada tahun 1887.
      Tahun 1942 Jepang mendarat di kupang dan mengambil alih pemerintahan dari tangan pemerintah Hindia Belanda. Keadaan pelayanan di Timor kocar-kacir, orang Belanda ditahan dan ditawan oleh pemerintsh Jepang. Gedung Gereja Kota Kupang dijadikan gudang amonisi dan perlengkapan perang tentara Dai Nipon. Kondisi ini membuat D. Adoe dan Raja Kupang N.Nisnoni berinisiatif mengkoordinasi  pelayanan jemaat dengan membentuk badan Gereja Timor Selatan untuk mengantisipasi krisis keuangan. Pendeta yang melayani pada waktu itu adalah (Ds). Enklaar (1940-1942). Jemaat dievakuasi ke daerah Airnona dan Bakunase dan tidak bergereja di Gereja Kota Kupang tetapi membuat membuat tempat ibadah sendiri membentuk suatu badan Gereja di 2(dua) lokasi yang sekarang ini sebagai cikal bakal Gereja Syaloom Airnona dan gereja Kemah Ibadah (berbahasa Sabu) dekat kolam Airnona.
Tahun 1945 adalah tahun persiapan pembentukan suatu sinode Gereja-gereja di Timor.
Tahun 1947 terbentuklah sinode GMIT dengan 6 Klasis, tidak termasuk 3 jemaat lainnya yaitu jemaat Kota Kupang, Ende, dan Sumbawa (NTB). Tahun 1957 GKK the mempunyai Sekolah Taman Kanak-kanak (TKK) dan Tahun 1960 didirikan sebuah Panti bernama Panti Asuhan PETRA JKK yang masih aktif sampai sekarang, sedangkan PGA Kristen yang telah didirikan pada tahun 1957 telah ditutup karena reformasi kebijakan pemerintah.
Selanjutnya pada kurun waktu tertentu para pendeta mengupayakan pelayanan bagi umat dengan membuat pos-pos pelayanan yang akhirnya menjadi mata Jemaat baru. Pada rentan waktu 1951-1952 GKK telah memiliki sebuah Puskesmas/klinik bernama Ora Et Labora. Namun pada tahun 1958-1979 klnik ini berhenti beroperasi sebagai akibat dari gejolak politik (pecah perang permesta pada tahun 1957) yang menyebabkan pasokan tenaga, obat-obatan dan peralatan medis terhenti. Puskesmas ini dikoordinir oleh Dokter Midle Coop. Sejak bedirinya(1614) sampai saat ini GKK telah dilayani oleh + 52 orang pendeta.
Screenshot_2015-04-06-07-32-40.png
Gereja yang disebut sebagai gereja Kristen tertua di Indonesia ini ternyata memiliki keadaan bangunan yang masih kokoh dan walaupun telah mengalami berbagai jenis renovasi, tetapi para jemaat gereja ini tidak ingin mengubah struktur bangunan gereja ini.
Gereja ini juga memiliki keunikan tersendiri, dimana terdapat sebuah lonceng yang unik, 2 makam dari Yohanes Van Den Broeck yang diduga adalah kerabat dari Ds. Matheos Van Den Broeck, dan juga terdapat 2 cawan perjamuan yang bahkan masih digunakan sampai sekarang.
20140927_143058.jpg


4 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. sejarahnya terlalu minim. kemungkinan DS. Matheos Van Den Broeck yang membaptis raja helong pada tahun 1640 dengan nama salmon. masih adakah catan sejarahnya di gereja kota kupang?

    BalasHapus
  3. apakah raja helong adalah raja pertama yg dibaptis oleh matheos van den broeck? kalau begitu maka orang helong adalah yg pertama menerima injil sebelum suku2 lain di timor, rote, sabu.

    BalasHapus